Bagian [1]
Ustadz Fakhroe Rozie adalah figure yang sudah tidak asing lagi di Wanakaya. Tak berlebihan, kalau dikatakan bahwa Ustadz Fakhroe Rozie adalah salah satu perintis sekaligus lokomotif berdirinya Jamiyyah yang ada di Desa Wanakaya
Ustadz Fakhroe Rozie adalah figure yang sudah tidak asing lagi di Wanakaya. Tak berlebihan, kalau dikatakan bahwa Ustadz Fakhroe Rozie adalah salah satu perintis sekaligus lokomotif berdirinya Jamiyyah yang ada di Desa Wanakaya
Bagi masyarakat Wanakaya sendiri, adanya Jamiyyah yang – notabene
merupakan gabungan dari beberapa pengurus, remaja mushalla- sangat
dibutuhkan, karena melihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan dapat
mengubah iklim bagi masyarakat itu sendiri
Aktivis yang Dinamis
Aktivis yang Dinamis
Lahir dan dibesarkan di Wanakaya 34 tahun yang lalu, Ustadz Fakhroe
Rozie memulai pendidikan agamanya di Pesantren Bale Rante, Palimanan.
Dengan bekal ilmu yang diperolehnya, beliau pun mulai babad alas dengan
merintis dakwahnya melalui mushalla. Dengan kiprah serta pemikirannya,
tak dapat dipungkiri, mushalla yang beliau bina pun berkembang, dan tak
jarang, ustadz kita ini sering kali mengorbankan financial demi kemajuan
dakwahnya.
Dengan kiprahnya, beliau dipercaya untuk menempati posisi sebagai Remaja
Masjid. Beliau juga aktif dalam berbagai kepengurusan, mulai dari yang
formal maupun non formal, mulai dari pengurus mushalla sampai ke tingkat
pemerintahan desa pun ia jamah. Kang Ozie, demikian panggilan akrabnya,
sekarang di percaya untuk mengemban amanat sebagai DANSATKORYON Gunung
jati [ Komandan Banser].
.
Bagi masyarakat Wanakaya sendiri,
adanya Jamiyyah yang – notabene merupakan gabungan dari beberapa pengurus,
remaja mushalla- sangat dibutuhkan, karena melihat dari berbagai kegiatan yang
dilakukan dapat mengubah iklim bagi masyarakat itu sendiri
Aktivis yang Dinamis
Aktivis yang Dinamis
Lahir dan dibesarkan di Wanakaya 34
tahun yang lalu, Ustadz Fakhroe Rozie memulai pendidikan agamanya di Pesantren
Bale Rante, Palimanan. Dengan bekal ilmu yang diperolehnya, beliau pun mulai
babad alas dengan merintis dakwahnya melalui mushalla. Dengan kiprah serta
pemikirannya, tak dapat dipungkiri, mushalla yang beliau bina pun berkembang,
dan tak jarang, ustadz kita ini sering kali mengorbankan financial demi
kemajuan dakwahnya.
Dengan kiprahnya, beliau dipercaya
untuk menempati posisi sebagai Remaja Masjid. Beliau juga aktif dalam berbagai
kepengurusan, mulai dari yang formal maupun non formal, mulai dari pengurus
mushalla sampai ke tingkat pemerintahan desa pun ia jamah. Kang Ozie, demikian
panggilan akrabnya, sekarang di percaya untuk mengemban amanat sebagai
DANSATKORYON Gunung jati [ Komandan Banser].
Masya Allah.... ang Djen...iki piye toooooo... tulisan2 kang ning duwur ora sesuai keadaane.....
ReplyDeleteATI2 AWAS JATUH
Deletene' arep nggawe tulisan mbo' yoooo...wawancara krihiiiinnn.... aku jadi ra' ene'......
ReplyDeleteHE HE HE YO MEKOTEN DERENG WNTEN KONFIRMASI ASAL TULIS2 MAWON, Tp NU kan?
Deleteengko maning wawancara e , sekalian live acara formal...spt:
ReplyDelete1. Munjuk Sunan
2. Nembus Weteng
3. Wun je tawuran...