Tuesday, May 22, 2012

PROGRAM KERJA




PROGRAM KERJA
PENGURUS RANTING
NAHDLATUL ULAMA
DESA WANAKAYA MASA KHIDMAT 2012 – 2017

BAB I
PENDAHULUAN

Nahdlatul ‘Ulama adalah Jam’iyyah Diniyah (Organisasi Keagamaan) terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama lainnya sebagai wadah perjuangan untuk melestarikan faham Ahlussunnah wal jama’ah. Dalam perjalanannya, NU banyak mengambil peran-peran strategis dalam memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. NU merupakan organisasi Islam yang memiliki basis tradisional serta memiliki kultur keagamaan dan lokal yang menganut sikap tasamuh, tawasuth, tawazun, i’tidal dan amar ma’ruf nahy munkar dalam konteks kehidupan bermasyarakat bahkan dalam konteks kebangsaan NU sangat menjunjung tinggi dan akomodatif terhadap kultur lokal sebagai warisan nenek moyang bangsa. NU senantiasa menunjukkan loyalitas dan dedikasinya terhadap bangsa ini dengan tetap berpegang kepada Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan kebangsaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai wadah hidup bersama.
Seiring dengan dinamika kehidupan yang terus melaju, mengakibatkan meningkatnya kebutuhan, kepentingan dan tuntutan masyarakat untuk terus meningkatkan kapasitas dalam berbagai aspek, baik secara personal maupun institusional. Hal inilah yang memacu NU untuk dapat berbuat lebih banyak lagi guna merespon dinamika yang terjadi untuk umat dan masyarakat.
Maka dari itu, dalam proses penyusunan dan perumusan program kerja ini dilakukan melalui pendekatan perencanaan strategis dan mengacu pada kebijakan PCNU, MWC Gunung Jati Kabupaten Cirebon serta memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang di tengah masyarakat dengan melakukan analisis kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada NU Cirebon.
Dalam konteks pemikiran diatas, maka perlu merumuskan dan menetapkan program kerja Ranting NU Desa Wanakaya yang terkait dan mendukung sikap dan kebijakan PCNU dan MWCNU Gunung Jati serta kebijakan-kebijakan pemerintah dalam Musyawarah Kerja  ini.



BAB II
ANALISIS OBYEKTIF

A.           ANALISIS SWOT (STRENGTHEN, WEAKNESS, OPPORTUNITY AND THREATMENT)

1.    Kekuatan NU Desa Wanakaya
a.    NU menganut faham aqidah Ahluss Sunnah wal Jam’ah ‘ala thariqati Nahdlatil ‘Ulama sebagai wujud pengembangan dari para Ulama, Awliya’, shahabat yang bersandar pada Rasulullah SAW
             b.    NU memiliki jama’ah yang besar dengan akar tradisi budaya Islam yang melekat pada warganya
c.    Sebagai organisasi keagamaan, NU memiliki keluwesan dan menganut faham tasamuh, tawasuth, tawazun, i’tidal dan amar ma’ruf nahy munkar dalam konteks tradisi lokal dan kehidupan bermasyarakat sehingga mudah diterima
d.    Kepemimpinan di lingkungan NU lebih bersifat kharismatik dan  ketauladanan
e.    Memiliki hubungan yang baik dengan berbagai fihak seperti jajaran birokrasi, swasta dan terlebih terhadap organisas-organisasi otonom yang bernaung di bawah payung NU
f.    Memiliki basis jaringan baik struktural sampai tingkat Kelompok Anak Ranting (KAR) dan non struktural seperti ulama dan tokoh masyarakat, partai politik, ormas, pemerintah, swasta dan institusi lain dalam masyarakat.
2.    Kelemahan NU Desa Wanakaya
a.    Dalam kepengurusan NU terdapat kesenjangan yang cukup berarti antara pelaksanaan program dengan rencana yang telah dirumuskan. Hal ini terjadi disebabkan oleh lemahnya sikap profesionalitas dan managemen organisasi
b.    Lemahnya sistem rekruitmen dalam kepengurusan NU tidak terlepas dari kurang tumbuhnya pengembangan kapasitas fungsionaris NU dalam proses kaderisasi
c.     Untuk melaksanakan kebijakan dan ketetapan program yang telah dirumuskan, NU tidak memiliki sumber dana yang pasti dan cukup yang dapat diperoleh secara terencana, karena sistem penggalian dana (fund raising) tidak berkembang dan kurang meraih perhatian secara maksimal.
d.   Lemahnya kesadaran dan kemampuan pengurus NU dalam melaksanakan pengkhidmatan terhadap organisasi dan masyarakat.
e.    Lemahnya respon NU sebagai organisasi terhadap persoalan-persoalan yang berkembang di masyarakat
f.     Kurangnya perhatian dan dukungan berbagai pihak terhadap kemajuan dan kemandirian NU dalam mewujudkan tatanan organisasi yang modern dan profesional dalam menghadapi dan menjawab tantangan global.
3.    Peluang
a.    Lahirnya reformasi telah membuka pintu dan jendela demokrasi bangsa memberi peluang bagi NU untuk dapat menjalankan peran dan fungsi sosialnya di tengah masyarakat secara kritis dan mampu menjadi perekat, fasilitator dan mediator dalam mengatasi persoalan-persoalan yang muncul di tengah masyarakat.
b.   Dengan basis keagamaan dan jamaah yang besar, NU dapat berperan sebagai media untuk mengkampanyekan kehidupan yang aman, damai dan tentram menuju tatanan masyarakat yang adil, makmur
c.    dan sejahtera melalui instrumen yang dimiliki NU dalam bidang dakwah, perekonomian dan pendidikan.
d.    NU dapat menjadi pelopor tumbuhnya perekonomian masyarakat berbasis potensi dan syari’ah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan bathin.
4.    Ancaman
a.    Desakan arus globalisasi dan modernitas yang membawa nilai-nilai baru dapat mempengaruhi perilaku, moralitas dan ideologi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah dapat mengikis kekuatan NU baik secara kualitas maupun kuantitas.
b.    Berlangsungnya krisis multi dimensi sejak pertengahan tahun 1997 yang hingga kini belum menemukan solusi terbaiknya telah membawa dampak serius bagi masyarakat terutama pada segi ekonomi, pendidikan dan kesehatan dapat menjerumuskan warga masyarakat untuk bersikap ‘gelap mata’ dalam menghadapi realitas hidup terutama bagi masyarakat bawah dimana kelompok ini merupakan basis massa NU
c.     Implementasi kebijakan strategis NU tidak konsisten terkait dalam pelaksanaan khittah 1926 yang mengamanatkan NU untuk keluar dari jalur politik praktis telah menyeret elit-elit NU untuk menjadikan NU sebagai kendaraan politik yang berdampak negatif bagi kemandirian dan kemajuan NU di masa depan.
d.    Berkembangnya petualang politik dengan dukungan dana yang besar dapat memobilisasi simpati dan dukungan dari massa.

B.    IDENTIFIKASI ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan analisa di atas, Ranting NU Desa Wanakaya memperhatikan sejumlah isu strategis yang muncul dan perlu mendapatkan perhatian serius sehingga menjadikannya sebagai mata program. Diantaranya adalah :
1.    Penataan organisasi NU dilingkungan Desa Wanakaya merupakan persoalan yang dapat mempengaruhi program-program NU. Sehingga penataan organisasi secara struktural harus mengarah pada terciptanya tatanan organisasi yang efektif dan efisien yang memiliki akar yang kuat dalam merealisasikan tujuan sebagaimana dalam AD/ART NU
2.    Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah mencapai taraf kemajuan yang signifikan, hal ini tidak hanya menuntut NU untuk mengatasi dampak negatif yang muncul namun juga persoalan penerapan Iptek untuk kemajuan NU dimana pada umumnya warga NU mengalami ketertinggalan
3.    Pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis potensi dan syari’ah guna membantu masyarakat dalam usaha meningkatkan taraf kehidupan menjadi bagian dari pelaksanaan fungsi sosial NU di tengah masyarakat.
4.    Penyebaran pemahaman keagamaan yang berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah adalah hal penting yang harus dilakukan NU dalam mengatasi problem krisis moral dan akhlak
      5.    Pengetahuan dan pemantapan wawasan kebangsaan bagi masyarakat adalah isu serius ditengah keterpurukan kondisi bangsa dan  munculnya persoalan disintegrasi bangsa yang dipicu oleh berbagai hal baik dari dalam maupun dari luar. Hal ini menjadi penting karena NU mengakui bahwa Pancasila merupakan landasan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.






















BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN

1.     Visi : NU sebagai wadah tatanan masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, mandiri dan demokratis atas dasar Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
2.     Misi :
a.  Mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahiriah maupun bathiniah, dengan mengupayakan sistem perundang-undangan dan mempengaruhi kebijakan yang menjamin terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang sejahtera
b. Mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dengan melakukan upaya pemberdayaan dan pendampingan masyarakat
c. Mewujudkan masyarakat yang demokratis, mandiri dan berakhlaqul karimah.
3.     Tujuan :
a.    Terwujudnya kesejahteraan kehidupan masyarakat
b.    Terwujudnya penegakan keadilan
c.     Terwujudnya masyarakat yang mandiri
d.    Terwujudnya sistem demokrasi yang berakhlaqul karimah
















BAB IV
PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK, MENENGAH DAN PANJANG
PENGURUS RANTING NAHDLATUL ULAMA DESA WANAKAYA

I.      BIDANG 1 : PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN IPTEK
A.   Program Jangka Pendek :
1.    Mengadakan kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan
2.    Membuat Web Site sebagai sarana silaturrahim dan pengembangan   pemikiran serta ide-ide
B.   Program Jangka Menengah
1.    Mencari peluang beasiswa bagi pelajar Nahdliyin yang berprestasi
2.    Membangun kerjasama dengan lembaga pendidikan
3.    Mengupayakan agar kader NU menjadi pembina atau pengurus Rohis di sekolah-sekolah
C.   Program Jangka Panjang
1.    Mengupayakan para pendidik dan tenaga kependidikan honorer warga NU agar diangkat menjadi PNS
2.    Mensosialisasikan ke-NU-an kepada warga NU di lingkungan sekolah, madrasah, pesantren, majelis ta’lim, mushalla dan masjid

 BIDANG 2 : ORGANISASI DAN PENGKADERAN
A.   Program Jangka Pendek
1.  Membentuk struktur organisasi NU di setiap tingkatan. Mulai dari pembentukan Banom (Ansor, Fatayat, Banser, IPPNU)
2.  Membentuk Lajnah dan Lembaga
3.  Mengupayakan Kartu Tanda Anggota NU (KARTANU) dan atau Kartu Keluarga Besar NU Desa Wanakaya (K2BNU)
4.  Mensosialisasikan AD/ART NU di semua tingkatan
B.   Program Jangka Menengah
1.    Melakukan konsolidasi internal dengan membina keharmonisan sesama pengurus RANTING dan BANOM. Dan konsolidasi eksternal dengan menjalin hubungan yang harmonis antara NU dengan : Tokoh Masyarakat,  Jajaran Pemerintah, ORMAS, dan ORSOSPOL
2.    Melakukan konsolidasi Fungsional dengan mengfungsikan  pengurus NU dengan pembidangan, dan memfungsikan BANOM-Lembaga dan Lajnah
3.    Melakukan konsolidasi Managerial dengan menata organisasi dengan pola management yang baik dan benar dengan landasan  program kerja yang terarah
4.   Mengupayakan keberadaan kantor sekretariat beserta kelengkapannya
C.   Program Jangka Panjang
1.    Membangun basis kekuatan ideologi
2.    Membangun basis kekuatan ekonomi dan pendidikan
3.    Membangun basis kekuatan kekuasaan
4.    Membangun basis kekuatan politik

BIDANG 3 : HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
A.     Program Jangka Pendek
1.  Melakukan pembinaan kepada Badan Otonom (BANOM), Lembaga dan Lajnah
2.  Mengupayakan terciptanya komunikasi yang baik antara Pengurus Ranting dengan Pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Cabang Nahdlatul ‘Ulama (PCNU)
  B.      Program Jangka Menengah
Membangun jaringan kerjasama yang harmonis dengan Organisasi Keagamaan, Organisasi Massa (Ormas), Organisasi Sosial Politik (Orsospol), Birokrasi, Lembaga Swasta dan Lembaga Keuangan
 C.   Program Jangka Panjang
Mengupayakan adanya bentuk nyata dari kerjasama dari lembaga-lambaga yang ada

BIDANG 4 : MOBILISASI DANA DAN PENGELOLAHANNYA

A.   Program Jangka Pendek
1.    Menumbuhkan partisipasi anggota jami’yah dalam pembiayaan melalui pelibatan anggota dalam perencanaan kegiatan organisasi, mengedarkan kartu infaq maupun iuran.
2.    Melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan dana secara halal, seperti menyelenggarakan bulan dana bazaar pada setiap peristiwa penting.

B.   Program Jangka Menengah
1.    Menjaring dan menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga-lembaga funding melalui pembiayaan kegiatan maupun proyek NU.
C.   Program Jangka Panjang
1.  Mempertanggungjawabkan seluruh penggunaan dana organisasi secara jujur, sah dan terbuka bagi para penyumbang dana dan pendukung organisasi NU.

      BIDANG 5 : PENGEMBANGAN USAHA DAN KETENAGAKERJAAN

A.     Program Jangka Pendek
1.    Mengembangkan dan merekomendasikan usaha yang telah ada dan dimiliki oleh warga NU
2.    Menjalin kerjasama denga lembaga pemerintah dan swasta
B.     Program Jangka Menengah
1.  Mengadakan pelatihan kewirausahaan dan ketenagakerjaan
2.  Menyalurkan tenaga kerja sesuai dengan skill atau keahlian masing-masing


C.     Program Jangka Panjang
1.    Mengupayakan terbentuknya badan usaha dan koperasi pada tingkat ranting dan Majelis wakil Cabang


BIDANG 6 : DAKWAH, SOSIAL-KEMASYARAKATAN DAN KEAGAMAAN

A.   Program Jangka Pendek
1.    Mensosialisasikan hasil Bahtsul Masa’il Diniyyah
2.    Mensosialisasikan faham Ahlus Sunah wal Jama’ah (ASWAJA) melalui media cetak dan elektronik
3.    Mengadakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
4.   Mengadakan penyuluhan tentang bahaya Penyalahgunaan psikotropika dan narkotika
B.   Program Jangka Menengah
1.    Mengadakan Bakti Sosial kepada masyarakat di bidang kesehatan
2.    Mengadakan santunan kepada fakir miskin, yatim, janda-janda dan dhua’fa
3.    Mengadakan acara Istighosah Kubro di tingkat Desa Wanakaya
4.    Membuat Posko dan menyalurkan bantuan kepada korban bencana
C.   Program Jangka Panjang
1.    Mengupayakan terjalinnya kerjasama yang baik antara masjid, mushalla dan majelis ta’lim yang dikelola oleh warga NU


Ditetapkan di : Wanakaya, 22 April 2012
PENGURUR RANTING NAHDLATUL ULAMA
DESA WANAKAYA


Ketua Tanfidziyah


Ust. MASHUDI, S.Pd
Sekretaris


Ust. UMAR SYAHIDIN, S.Pdi

Mustasyar


K. SAIFUDIN

Syuriyah


K. NURKAMALI TAMAM


 


1 comment:

  1. Is It the Best Time to win a Fortune Jackpot? | Cámesto de Casino
    Fortune Jackpot is one of the 바카라 longest-standing progressive 인카지노 jackpots at online casinos. In 1998, Cámesto de Casino became the largest deccasino

    ReplyDelete