Imam Wahabi Menyuruh Baca Talqin Tapi Para Pengikut
Menolak Talqin
ZIARAH KUBUR, BACAAN TALQIN DAN BACAAN AL-QUR’AN MENURUT
MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB
Kaum Wahabi selama ini terkenal
dengan peolakannya terhadap talqin mayyit. Begitu juga Kaum Wahabi sangat dikenal sebagai kaum yang
menentang keras kirim hadiah pahala bacaaan Al Qur’an untuk si mayyit. Nah,
bagaimaan menurut Imam Wahabi sendiri tentang talqin mayyit dan kirim hadiah
pahala untuk mayyit? Jawabnya ada di dalam KITAB “AL-AHKAM TAMANNI
AL-MAUT” MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB, CETAKAN AL-MAKTABAH AS-SU’UDIYAH
AR-RIYADH.
Pada halaman 18 bab. Sebagian
do’a-do’a bagi mayit setelah dikuburkan
[Ba’d al-Ad’iyat li al-Mayit ba’da dafnih] dijelaskan sebuah riwayat tentang
talqin mayit sbb:
وأخرج الطبراني فى الكبير, وابن منده عن أبى أمامة عن رسول
الله صلى الله عليه وسلم قال: اذا مات أحد من اخوانكم, فسويتم التراب عليه, فليقم أحدكم
على رأس قبره, ثم يقول: يافلان بن فلان, فأنه يسمعه ولا يجيب, ثم يقول: يافلان بن
فلان, فأنه يقول: أرشدنا رحمك الله. ولكن لا تشعرون, فليقل: أذكر
ماخرجت عليه من الدنيا: شهادة ان لا اله الا الله, وأن محمد رسول الله, وأنك رضيت
باالله ربا, وباالاسلام دينا, وبمحمد نبيا, وباالقرأن ايماما, فأن منكرا ونكيرا
يأخذ كل واحد منهما بيد صاحبه,………”
Ditakhrij oleh ath-Thabrani dalam
Al-Kabir, dan Ibnu Munadih dari Abi Amamah dari Rasulillah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam berkata, “Apabila salah satu saudaramu meninggal dunia dan kamu telah meratakan tanahnya [debunya], maka
berdirilah salah satu diantaramu diatas kepala kuburannya [mayit], kemudian dia
berkata: ‘Hai fulan bin fulan.’ Maka dia [mayit] mendengarnya dan tidak bisa
menjawabnya’. Kemudian dia berkata: ‘Hai fulan bin fulan,’ Maka sesungguhnya
[mayit] berkata, ‘Tunjukkanlah kami, semoga Allah merahmatimu,’ Akan tetapi
kamu tidak mengetahui. Maka dia katakan: ‘Ingatlah sebelum kamu keluar dari
[kehidupan] dunia yaitu persaksian bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan [yang
wajib disembah] kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah,
dan sesungguhnya kamu telah ridha Allah sebagai Tuhan, islam sebagai agama,
Muhammad sebagai Nabi, al-Qur’an sebagai panutan. Maka sesungguhnya Munkar dan
Nakir masing-masing akan mengambil [pertanyaan] dari ahli kubur, ……
Dalam halaman 75 bab. Mayit
mendapatkan manfa’at dari amal sholih yang dihadiahkan kepada mereka [dari
orang yang hidup]. (Intifa’ al-Amwat Bima Yahdi
Ilaihim Min Al-A’mali Ash-Sholihah, disebutkan sebuah riwayat sbb:
وأخرج سعد الزنجاني عن أبي هريرة مرفوعا: “من دخل المقابر ثم
قرأ فاتحةالكتاب, وقل هوالله أحد, وألهاكم التكاثر, ثم قال: اني جعلت ثواب ماقرأت
من كلامك لآهل المقابرمن المؤمنين والمؤمنات, كانوا شفعاء له الى الله تعالى.”
Ditakhrij dari Sa’ad Al-Zanjani dari
Abu Hurairah ra. Hadits marfu’ [sampai kepada Nabi]: “Barangsiapa yang memasuki
kuburan [ziarah] kemudian membaca fatihatul kitab [surat al-Fatihah] dan Qul Huwallohu Ahad [Surat al-Ikhlas] dan Al-Hakumut
Takatsur [Surat at-Takatsur]”, kemudian dia [Abu Hurairah] berkata: “Aku
jadikan pahala dari bacaanku dari firman-Mu untuk semua ahli kubur dari
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, adalah itu menjadi penolong baginya
menuju Allah Ta’ala.”
وأخرج عبد العزيز صاحب الخلال بسنده عن أنس مرفوعا: “من دخل
المقابر فقرأ سورة يس, خفف الله عنهم, وكان له بعدد من فيها حسنات.”
Ditakhrij dari Abdul ‘Aziz dengan
sanad dari Anas ra. Hadits marfu’ [sampai kepada Nabi] “Barangsiapa yang
memasuki kuburan [ziarah] kemudian membaca surat yasin, maka Allah meringankan dari [siksa] mereka, dan adalah
baginya hitungan orang yang berbuat kebaikan.”
ADAKAH PARA WAHABIYUN YANG BERANI
MEMBANTAH KITAB DAN HUJJAH DEDENGKOT PAHAM WAHABI INI?
waduh..gmn nich...????
ReplyDeleteyang terpenting...telaah dahuli
Deleteiyaaa deeeeehhhhhh
ReplyDeletevrejt,u
ReplyDelete